Rabu 10 Oct 2012 21:11 WIB

Angka Kelahiran Menurun, Apa Artinya Bagi Singapura?

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Singapura menghadapi persoalan kependudukan nyata. Angka kelahiran di negara kota itu tidak tumbuh bahkan stagnan sekalipun melainkan menurut.

Jumlah cucu dalam generasi saat ini menyusut hingga dua pertiga. Mereka pun masih harus mendukung orangtua dan nenek-kakek mereka.

Terlepas dari beban generasi mendatang yang kian besar, penyusutan jumlah warga negara berarti pula penyusutan tenaga kerja lokal. Jadi, saat pemerintah mendorong lebih banyak warga Singapura untuk memiliki keturunan, imigran kini mau tak mau dibutuhkan untuk mengisi celah demi menjaga inti ekonomi Singapura.

Itulah letak tantangan terbesar populasi bangsa yang digambarkan oleh Deputi Perdana Menteri Teo Chee Hean, dalam pidato yang disampaikan pada sebuah forum negara Selasa (9/10) kemarin, seperti yang dilansir oleh Straits Times, Rabu (10/10).

Dalam pidatonya, Teo Chee Hean, mengilustrasikan gambaran kuat mengenai apa yang terjadi bila warga negara Singapura benar-benar menyusut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement