REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua SMA Negeri yang terlibat tawuran beberapa waktu lalu, SMAN 70 dan SMAN 06 Jakarta mengikuti training ESQ, Kamis (11/10). Dengan pendekatan kecerdasan emosi dan spiritual, para siswa diharapkan tak lagi bertindak kekerasan.
Sebanyak 800 siswa kelas X SMA Negeri 70 dan SMA Negeri 06 Jakarta memadati ballroom gedung 165 Jalan Simatupang Jakarta Selatan. Mereka nampak hikmat menyimak pelatihan yang diisi trainer ESQ khusus teenager, Ridwan Mukri. Training ESQ tersebut akan berlangsung dua hari, Kamis (11/10) hingga Jumat (12/10).
Salah seorang siswa dari SMA N 06, Galuh (15 tahun) mengatakan senang dapat mengikuti training tersebut. Dia mengaku girang dapat berkenalan dan menjalin pertemaan dengan siswa SMA N 70. "Bareng anak 70, jadi kenalan. Semoga sih (dengan training) jadi akur gak tawuran lagi. Udah pada ngerasa bersalah sih," tuturnya di sela acara.
Saat membuka acara, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim menuturkan, training tersebut dimaksudkan untuk meredam situasi panas kedua sekolah. Sehingga tawuran diharapkan tak lagi terjadi.
"Kami dari kementerian melakukan rapat bersama guru, komite, alumni. Kami membicarakan bagaimana solusi agar tidak lagi terjadi tawuran. Kemudian saat itu, trainer Ary Ginanjar menawarkan pemberian training secara gratis," ujarnya.
Melalui acara training tersebut, kata Musliar juga dimaksudkan mengakrabkan siswa antar dua sekolah. Sehingga siswa dari kedua sekolah tersebut tak lagi meredam permusuhan. "Kita gelar training dengan membaurkan kedua sekolah. Mudah-mudahan dengan membaurnya mereka dapat meredakan suasana yang selama ini tegang," ujarnya.