Kamis 11 Oct 2012 16:18 WIB

Rusia Bantah Pesawat Sipil Suriah Angkut Senjata

Bendera Suriah dan Rusia. (Ilustrasi)
Bendera Suriah dan Rusia. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW -- Pesawat penumpang Suriah yang 'dirazia' Turki dalam perjalanan dari Moskow ke Damaskus dilaporkan tidak memuat senjata atau peralatan militer, demikian seperti dilansit kantor berita Interfax Kamis (11/10), mengutip sumber pengekspor senjata.

"Tidak ada senjata maupun sistem atau bagian perakitan untuk peralatan militer di dalam pesawat penumpang," kata sumber tingkat tinggi yang tak dikenal dari salah satu lembaga pengekspor senjata Rusia kepada Interfax.

Rusia adalah sekutu penting Suriah dan pemasok utama senjata ke negara itu."Jika ada kebutuhan untuk mengirimkan peralatan militer atau senjata ke Suriah, itu akan dilakukan dengan cara yang rutin dan bukan ilegal, apalagi dengan menggunakan pesawat penumpang," kata sumber itu seperti dikutip.

Turki pada Rabu menghentikan sebuah pesawat penumpang Suriah berpenumpang 35 orang, termasuk 17 warga negara Rusia, atas dugaan bahwa kargonya memuat senjata dan amunisi.

"Ada kargo ilegal di pesawat yang seharusnya dilaporkan" sesuai dengan peraturan penerbangan sipil, kata Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu seperti dikutip oleh kantor berita Anatolia.

"Ada elemen-elemen di dalam pesawat yang dapat dianggap tak bisa diterima," katanya menambahkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pesawat itu diizinkan meninggalkan Ankara pada pukul 23.30 GMT, sembilan jam setelah dicegat, dengan semua 35 penumpangnya, namun muatannya telah disita, kata Anatolia.

Kargo yang disita diyakini bagian rudal bagian, kata saluran berita NTV, sedangkan yang saluran TRT yang dikelola negara berspekulasi bisa saja itu peralatan komunikasi yang dikirimkan ke Damaskus.

sumber : Antara, Interfax
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement