REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO Badr Interactive, Andreas Sanjaya, menjelaskan inovasi UrbanQurban memberi nuansa baru dalam tata cara berkurban.
Lewat website urbanqurban.com, pekurban bisa memesan hewan kurban yang diinginkan.
Ada kambing dengan bobot 20-25 kg yang berharga Rp 1.284.500 atau sapi dengan bobot 200-240 kg dengan harga Rp 8.950.000.
Setelah memesan, pelanggan bisa menunggu waktu hari-H kurban dengan bermain mini game urbanQurban di Android.
Dalam game mini ini, sebagai pemilik, harus merawat hewannya dengan baik. “Mirip dengan Tamagochi,” kata Character Stylist TWIP Studio, Edo Septiyan Putra.
Ada beberapa pilihan cara “merawat” kambing, yakni memandikannya, memberi makan, tidur, dan mengajak kambing bermain. Jika kita berhasil memenangkannya game ini, kita akan mendapatkan poin.
Kalau sudah mendapat 200 poin dan kelipatannya, pekurban bisa mendapatkan diskon 10% untuk seluruh produk yang dijual oleh 50 social entreprise yang bekerjasama dengan UrbanQurban.
Pada hari-H, pelanggan juga dapat melihat kondisi lapangan tempat penyembelihan secara realtime dengan menggunakan teknologi teleconference.
Hasil dagingnya nanti akan didistribusikan ke 50 komunitas masyarakat social entrepreneur. "Di sinilah uniknya, berkurban tidak sekadar berkurban, tetapi juga memberdayakan komunitas masyarakat,"cetus Andreas lagi.
Salah satu komunitas masyarakat yang diberdayakan adalah penduduk desa Sitanala, Tangerang. Penduduk Sitanala terdiri dari mantan penderita kusta yang secara sosial-ekonomi terisolasi dari masyarakat.
Nalacity memberdayakan Sitanala dengan cara menggerakkan ekonomi mereka lewat produksi jilbab. Daging dari urbanQurban ini akan disalurkan ke Sitanala dan 49 komunitas masyarakat yang perlu diberdayakan lainnya.