Jumat 12 Oct 2012 04:01 WIB

Rusia: Tak Ada Senjata di Pesawat Suriah

Vladimir Putin
Foto: Misha Japaridze/AP
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Satu pesawat Suriah yang ditahan oleh Turki, dalam penerbangan dari Moskow ke Damaskus, karena kecurigaan pesawat itu membawa peralatan militer sesungguhnya tidak membawa senjata Rusia. Hal itu disampaikan satu sumber di lembaga pengekspor senjata Rusia kepada Interfax, Kamis (11/10).

"Tak ada senjata maupun jenis sistem atau suku cadang apa pun bagi perlengkapan militer di dalam pesawat atau dapat berada di dalam pesawat," kata sumber tersebut, yang tak mau disebutkan jatidirinya.

Dua jet militer mengawal pesawat Airbus A-320 tujuan Damaskus membawa 30 penumpang dari Moskow, Rusia, ke bandar udara Ankara, Rabu (10/10) larut malam. Pengawalan itu dilakuakn setelah Turki menerima keterangan intelijen bahwa pesawat tersebut membawa pasokan militer.

Beberapa barang bawaan pesawat itu disita di Turki, sebelum jet penumpang tersebut dapat melanjutkan penerbangannya. Tak ada perincian yang diberikan mengenai isi barang yang disita.

Rusia telah menjadi salah satu sekutu terbesar Presiden Suriah Bashar al-Assad. Negara itu menghalangi tiga resolusi Dewan Keamanan PBB yang dimaksudkan untuk lebih menekan al-Assad. Rusia menjual senjata kepada Angkatan Bersenjata Suriah dengan nilai satu miliar dolar AS tahun lalu.

Sumber di pengekspor senjata Rusia tersebut mengatakan Moskow belum menghentikan pengiriman senjatanya ke Damaskus. Kini, soal pengiriman senjata belum ada kepastian kelanjutannya.

"Kalau kami perlu mengirim jenis perlengkapan teknik-militer atau senjata apa pun, itu akan dilakukan secara layak dan tidak melalui cara tidak sah, tentu saja bukan di pesawat sipil," kata sumber tersebut, seperti dilansir Reuters.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni mengatakan Rusia tidak mengirim ke Suriah senjata yang dapat digunakan dalam perang saudara. Rusia menuntut penjelasan dari pemerintah Turki atas pencegatan pesawat tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement