REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Jumlah jemaah haji Indonesia yang tersesat di Masjidil Haram, Mekkah, Kamis, baik yang ditemukan dan meminta bantuan ke petugas pelayanan haji Sektor Khusus Daker Mekkah menurun menjadi 78 orang atau lebih kurang 50 persen dibanding jumlahnya yang 148 orang sehari sebelumnya (Rabu 11/10).
"Memang selalu bersifat fluktuatif adakalanya naik dan adakalanya turun," kata Ali Rachman petugas Sektor Khusus bidang pelayanan umum dan keamanan haji Indonesia di Masjidil Haram Mekkah, yang beberapa kali juga menangkap pelaku 'joki' tawaran mencium Hajar Aswad.
Petugas sektor yang sebelumnya beranggotakan 16 orang dan sejak Kamis ditambah menjadi 23 orang itu mengawasi gerak-gerik pelaku kejahatan terhadap jemaah haji Indonesia di dalam maupun di luar sekitar Meajidil Haram. Sekurangnya telah enam pelaku kejahatan ditangkap dan diperiksa bagian kemanan Daker Mekah semingu terakhir.
Selain menjaga keamanan beribadah jemaah Indonesia di mesjid yang di tengah-tengahnya terdapat Ka'bah itu, petugas juga mengawasi kemungkinan adanya 'jemaah tercecer' dari rombongan dan sering tidak tahu jalan kembali ke pondokannya. Jemaah tersesat inilah yang sering menjadi tugas para pelayan umum itu untuk mengantarkannya ke pondokan.
Para jemaah tersesat yang umumnya berasal dari daerah-daerah di Indonesia tersebut kadang-kadang tidak dapat berbahasa Indonesia. Komunikasi menjadi sulit dan petugas hanya melihat identitasnya dari gelang yang dipakai.
Sering pula ditemukan orang yang mengalami stres di Masjidil Haram dengan berteriak-teriak, diam seribu bahasa, terus-menerus membaca al-Quran dengan mengatakan dirinya dikawal 1000 malaikat, serta menangis sejadi-jadinya.
Ali Rachman mengimbau jemaah haji Indonesia agar tidak membawa uang banyak ke Masjidil Haram karena sejumlah laporan menyebutkan mereka kehilangan uang rupiah dan riyal setelah ditipu pelaku kejahatan. Modusnya, antara lain pelaku yang ternyata juga warga negara Indonesia itu menawarkan bantuan dan mendekati sasaran jemaah yang lemah dan kurang pengalaman.
Hingga pukul 22.00 Kamis, 141.133 jemaah haji Indonesia telah berada di Arab Saudi. Sejumlah 116.234 jemaah telah tiba di Mekkah. Sebanyak 34 jemaah telah meninggal dunia sejak awal musim haji tahun ini 22 September 2012. Kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 211.000 jemaah, masing-masing 194.000 jemaah reguler dan 17.000 jemaah khusus.
Kedatangan jemaah haji ke Arab Saudi terakhir pukul 24.00 tanggal 20 Oktober 2012. Sejak itu bandara King Abdul Azis Jeddah sebagai pintu utama penerimaan haji akan tertutup untuk haji. Wukuf sebagai puncak ritual haji tahun ini akan berlangsung pada 25 Oktober 2012.