REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA--Badai tropis kembali terjadi di beberapa wilayah pesisir selatan Bangladesh pada Rabu, (10/10) malam waktu setempat. Badai tersebut setidaknya menewaskan 30 orang dan 1500 nelayan dilaporkan hilang.
Badai tersebut juga menghancurkan beberapa rumah di Bhola, Hatiya, dan Kepulauan Sandwip. Kepala administrasi distrik Noakhali Sirajul Islam mengatakan para korban tewas di wilayahnya mencapai 16 orang.
Sementara itu, kepala polisi pulau Bhola Bhasir Ahmed mengatakan ada empat korban tewas serta lebih dari 500 orang hilang di wilayahnya. Ahmed mengeluhkan tindakan dari kantor perkiraan cuaca Bangladesh yang tidak mengeluarkan sinyal peringatan badai besar. '
'Kami hanya mendapat nomor peringatan sinyal tiga. Kantor cuaca seharusnya memberi nomor sinyal tujuh atau delapan,'' kata Ahmed.
enurut dia getaran badai itu begitu kuat. ''Ini membuat nelayan dan masyarakat pesisir terkejut. Sampai sekarang kami belum punya data jumlah nelayan yang hilang,'' lanjut Ahmed seperti dikutip dari Press TV, Kamis (12/10).
Badai dan tanah longsor memang sering terjadi di Bangladesh. Sebelumnya, badai dan tanah longsor terjadi di kota Chittagong pada Juni 2007. Akibat bencana itu setidaknya 130 orang tewas.