REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepolisian Resor (Polres) dan Pemerintah Kota Depok hari ini menggelar temu pelajar guna meminimalisir aksi tawuran di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti Yayasan Otista Jalan Curuk Bojong Sari, Sawangan, Depok, Jumat (12/10).
Temu pelajar ini dilakukan bersama dengan 300 pelajar dari sepuluh sekolah yang sering terlibat tawuran di Depok.
Aksi tawuran yang marak akhir-akhir ini membuat Pemerintah Kota Depok bekerja sama dengan Kepolisian menggelar kegiatan tersebut. Menurut Kapolres Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharnim temu pelajar ini diadakan dalam bentuk kegiatan seperti outbound dan team building.
Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi mengatakan kegiatan temu pelajar ini diharapkan dapat membina para pelajar sehingga mereka dapat saling bersinergi dengan membuka saling berkomunikasi antar pelajar yang sering terlibat dalam tawuran. Menurutnya, kenakalan remaja ini masih bisa ditolerir apabila masih dalam tahap yang wajar.
"Namun karena kenakalan remaja tersebut sudah memakan banyak korban, maka perlu diperbaiki," katanya dalam sambutannya di kegiatan tersebut.
Ia juga menghimbau agar pelajar tidak terprovokasi untuk melakukan aksi tawuran. "Musyawarah diperlukan untuk membahas permasalahan remaja," katanya. Menurutnya, apabila anak menjadi korban insiden di luar rumah seperti tawuran dan narkoba, maka ini juga termasuk permasalahan penyelenggaraan pendidikan. "Untuk membina, Kemenag juga harus ikut," ungkapnya.
Dikatakannya pula, untuk meningkatkan kualitas anak didik, sekolah juga diminta untuk memiliki Standar Pelayanan Minumum (SPM). Selain itu, banyaknya anak-anak yang masih belajar dan bersekolah di luar Kota Depok dipicu karena minimnya sekolah yang ada di Depok.