REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Aksi damai peringatan Bom Bali I berlanjut pada Jumat (12/10) sore di Pantai Kuta. Acara itu berlangsung khidmat dengan penerangan cahaya 202 lilin.
Aksi perdamaian yang dipusatkan di Pantai Kuta, Bali, itu diwarnai kegiatan berselancar, pelepasan 202 tukik, dan doa bersama.
"Kami melepaskan 202 ekor tukik ke laut bersama-sama dengan keluarga korban dan wisatawan yang datang. Kami ingin menghormati arwah para korban. Dari pantai Kuta-lah kita melaksanakan peace and harmony, karena semua warga penjuru dunia terwakilkan di Kuta," kata Ketua Satuan Tugas Pantai Kuta I Gusti Ngurah Tresna.
Menurut dia, sekitar 150 peselancar beraksi ke tengah laut dan membentuk lingkaran sebagai lambang perdamaian.
Pasir pantai juga dibentuk lambang cinta dan perdamaian serta bertuliskan Kuta 2012. Dengan diihiasi 202 lilin dan 12 obor menyala menambah khidmat para pengunjung dan keluarga korban saat berdoa.
"Lilin sejumlah 202 tersebut sebagai simbol jumlah korban tewas dalam peristiwa bom Bali 2002 silam, dan 12 obor sebagai simbol hari peringatan yakni 12 Oktober," katanya.
Seusai berdoa bersama secara Hindu dan mengheningkan cipta, para pengunjung dan keluarga korban saling bersalaman untuk perdamaian.
"Kegiatan seperti ini, belum pernah kami lakukan pada periode yang lalu. Kegiatan ini sengaja kami gelar bersama warga lokal, wisatawan atau pengunjung pantai, pedagang dan komunitas yang ada untuk mengenang tragedi yang memilukan tersebut," katanya.