REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Empat calon jamaah gaji asal Provinsi Kepulauan Riau kehilangan uang dalam jumlah yang cukup besar saat menjalani ibadah haji di Makkah, kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Hang Nadim Batam, Erizal Abdullah, Sabtu.
"Nilai kerugian masing-masing calon haji yang kehilangan uang sekitar Rp3 juta," tambahnya yang juga Kepala Bidang Haji Kementerian Agama Kepulauan Riau (Kemenag Kepri), yang dihubungi dari Tanjungpinang.
Calon haji yang kehilangan uangnya saat beribadah di Tanah Suci melaporkan permasalahan itu kepada Kemenag Kepri. Hampir setiap tahun permasalahan itu terjadi, meski belum diketahui apakah uang milik calon haji itu dicuri atau hilang karena calon haji lupa menyimpannya.
"Mungkin saja uang yang hilang itu sebagai bentuk ujian dari Allah terhadap calon haji di Tanah Suci. Kami minta mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bertobat," ungkapnya.
Erizal mengemukakan, upaya antisipasi agar tidak kehilangan uang maupun barang sudah disampaikan kepada seluruh calon jamaah haji saat mereka melakukan manasik haji. Calon haji diminta untuk berhati-hati serta tidak lalai saat membawa uang maupun barang.
Bahkan calon haji juga diminta untuk kompak dan meningkatkan solidaritas saat rekan-rekannya tertimpa musibah. Biasanya, calon jamaah haji mengumpulkan uang dari hasil iuran untuk meringankan beban calon haji yang kehilangan uang.
"Kalau uang yang hilang itu dalam jumlah yang besar, biasanya mendapat bantuan dari pemerintah. Tetapi yang sering terjadi adalah calon jamaah haji mengumpulkan uang untuk meringankan beban rekannya yang kehilangan uang saat beribadah di Makkah," ujarnya.
Selain permasalahan itu, kata dia, panitia melaporkan secara umum jamaah haji dalam kondisi sehat. Beberapa diantara mereka hanya mengidap penyakit flu ringan, karena beradaptasi dengan cuaca di Tanah Suci.
"Sebanyak 995 orang calon jamaah haji asal Kepri dalam kondisi sehat. Kami juga tidak menerima laporan adanya masalah konsumsi dan tempat tinggal," katanya.