REPUBLIKA.CO.ID, ISMAILIA -- Sejumlah orang bersenjata merebut sebuah kendaraan militer di kota al-Arish, Sinai, pada Ahad. Kota tersebut merupakan pusat pemerintahan di Sinai Utara dimana pasukan Mesir meluncurkan operasi keamanan untuk menumpas militan garis keras.
Orang-orang bersenjata yang naik sebuah truk pick-up itu menghadang mobil militer di al-Arish. Mereka memaksa seorang perwira dan seorang prajurit turun. Mereka kemudian membawa kendaraan itu ke arah gurun.
Kekacauan meluas di Sinai sejak penggulingan Presiden Hosni Mubarak dalam pemberontakan rakyat tahun lalu. Militan meningkatkan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan di perbatasan dengan Israel. Presiden baru Mesir, Mohamed Mursi, berjanji memulihkan ketertiban.
Pasukan Mesir memulai operasi penumpasan besar-besaran dua bulan lalu setelah militan melancarkan serangan mematikan terhadap pasukan penjaga perbatasan. Namun, upaya menegakkan kekuasaan di kawasan gurun itu diperumit oleh sikap bermusuhan penduduk asli Badui terhadap pemerintah pusat di Kairo.