Senin 15 Oct 2012 08:59 WIB

Ponpes Al Um Kembangkan Bambu Elektronik

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Instruktur keterampilan bambu elektronik di Pondok Pesantren Al Um dan Miftahul Ulum, Zainullah, bercita-cita menjadikan Bogor sebagai kota sentral bambu elektronik atau dikenal dengan bambutronik.

"Boleh dikatakan, pengembangan bambu elektronik di Indonesia pertama kali dilakukan di Pondok Pesantren Al Um dan Miftahul Ulum ini. Kami (Ponpes) berkomitmen akan mengembangan bambu elektronik ini hingga nantinya menjadikan Bogor sebagai sentral Bambutronik," kata Zainullah, di Pondok Pesantren Al Um dan Miftahul Ulum, Kota Bogor, Senin.

Bambutronik merupakan kerajinan bambu yang disatukan dengan perangkat audio. Semua jenis bambu yang diproduksi berkaitan dengan elektronik.

Zainullah membuat bambu elektronik ini sejak 2012. Semuanya berawal dari speaker aktif untuk laptop, komputer, handphone, MP3 player. Bambutronik ciptaan pria kelahiran 1968 ini telah diperkenalkan lewat sejumlah pameran.

"Kenapa diberi nama bambu elektronik, karena semua kerajinan bambu yang dihasilkan akan berkaitan dengan elektronik,'' katanya. ''Misalnya speaker aktif, home theater, hingga kerajinan miniatur kapal dan miniatur menara-menara di dunia akan kita buat ada unsur elektroniknya."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement