Kamis 18 Oct 2012 09:00 WIB

Mengapa Sholat Kita Sulit Khusuk (7)?

Anak-anak sholat berjamaah (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Anak-anak sholat berjamaah (Ilustrasi)

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu

Jika kalian belum mendapat jawaban mengapa sulit khusyuk dalam sholat? Simak uraian berikut ini:

Mungkin karena sholatnya masih disertai "Al fahsyau" berbuat maksiat seperti berdusta, mabuk, buka aurat, berjudi, berzina, dari zina mata melihat yang porno, tangan meraba, pikiran berkhayal sampai zina kemaluan

"adzdzunuubu kaafilatul quluubi" dosa dosa ma'siyat itu menjadi "cover" penutup hati.

Alwaqi, guru imam Syafii' berkata, "nurullahi la yuhda lil a'shi", sungguh cahaya nur hidayah Allah tidak akan masuk pada hati yang tertutup gelap karena maksiat.

Inilah kebanyakan yang terjadi pada "tukang sholat" bukan "Penegak Sholat", STMJ Sholat Terus Maksiat Jalan, ritual rutinitas tanpa disertai amal yang berkwalitas, hasilnya lagi-lagi kosong, tidak ada "atsar" pengaruh, ini sekaligus menjadi jawaban mengapa ada orang sholat tetapi sulit khusyu'

Bagaimana bisa khusyuk kalau maksiat jalan terus. Imam Ghazali berkata, "Sungguh, sekali dusta sudah cukup membuat sholatnya terhijab kepada Rabbnya.

SubhanAllah, maafkan kalau yang aku sampaikan ini membuat kalian tidak nyaman, mudah-mudahan Allah terus membimbing kita dengan hidayah-Nya sehingga semakin dekat dengan kematiaan semakin baik ibadah sholat kita...aamiin.

Anak-anak sholat berjamaah (Ilustrasi)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement