REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang suami nekat membakar istrinya hingga koma. Setelah itu, pria 29 tahun itu membakar dirinya sendiri hingga tewas. Insiden itu terjadi rumah pasutri tersebut di Jalan H Sajir, RT 01, RW 07, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad (14/10) kemarin.
Pria tersebut diketahui bernama Suryatan. Sementara istrinya bernama Rosmala. Wanita 30 tahun itu diketahui sering cek-cok dengan Suryatan.
Menurut Kapolsek Duren Sawit, Kompol Titik Setiowati, kejadian itu terjadi pada pukul 04.00 WIB. “Sebelum insiden itu, Suryatan bertengkar dengan istrinya, Rosmala,” ujar Titik kepada ROL, Senin (15/10).
Titik menjelaskan berdasarkan keterangan empat orang saksi, pasutri ini memang sering bertengkar karena Suryatan tidak memiliki pekerjaan tetap. Sementara Rosmala bekerja sebagai pedangan teh. Awalnya mereka bertengkar di dalam kamar, lalu Suryatan menyeret Rosmala ke ruang tamu.
“Akhirnya waktu itu saat mereka bertengkar di ruang tamu, Suriyatan menyiramkan bensin ke Rosmala, dan membakarnya. Kemudian dia membakar dirinya sendiri,” papar Titik.
Tak pelak Rosmala berteriak kesakitan karena sekujur tubuhnya terbakar. Teriakannya membuat orang tua dan empat anaknya yang masih tertidur terbangun. Melihat ibunya terbakar, empat anak pasutri empat anak pasutri ini menyelamatkan diri dengan melalui garasi rumah.
Tapi salah satu satu anaknya, Tomi yang baru bangun dan hendak menyelamatkan diri terkena sambaran api. Sehingga wajah, dada, dan kaki kirinya terbakar, kata Titik. “Tomi yang melewati ruang tamu ikut terbakar," sebut Titik seraya menyebut ruang tamu rumah rumah pasutri tersebut juga ikut terbakar.
Saat ini kondisi Rosmala dan Tomi kritis dan sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Persahabatan. Sementara jenazah Suryatan berada di RS Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.
“Kami masih mengembangkan lagi kasus ini,” tutur Titik.
Titik berharap kejadian ini tidak terulang. Ia mengimbau agar masalah rumah tangga bisa diselesaikan dengan komunikasi tanpa kekerasan. “Selain itu ingat kepada Allah SWT, komunikasi kepada Allah SWT. Karena bunuh diri dilarang oleh Allah SWT,” tegas Titik.