REPUBLIKA.CO.ID, Adapun peristiwa-peristiwa luar biasa dan mukjizat-mukjizat yang yang tidak sah riwayatnya, maka tidaklah dibenarkan dan tidak pula mengesampingkannya, meskipun tersiar di antara ummat Muslim.
Ketika Nabi SAW bersembunyi di dalam gua sewaktu hijrah ke Madinah, datang dua ekor merpati bertelur di mulut gua di samping sebatang pohon yang tumbuh, lalu menutupi pintu masuk gua. Kisah ini tidak tercantum dalam hadis shahih, hasan maupun dhaif.
Adapun pembuatan sarang laba-laba di gua, maka terdapat riwayat mengenai itu yang dinilai hasan oleh sebagian ulama dan dinilai lemah oleh sebagian lainnya.
Pada lahirnya, Alquran menunjukkan bahwa Allah Ta'ala menolong Rasul-Nya ketika hijrah dengan pasukan yang tidak terlihat.
Firman Allah SWT, "Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan menolongnya dengan pasukan yang tidak dapat kamu lihat." (QS. At-Taubah: 40).
Laba-laba dan merpati adalah pasukan yang terlihat dan tiada keraguan bahwa pertolongan dengan pasukan yang tidak terlihat dan tidak tersentuh lebih menunjukkan kekuasaan Ilahi dan kelemahan manusia.
Peristiwa-peristiwa luar biasa ini tersiar diantara mayoritas Muslimin disebabkan adanya puji-pujian Nabawi dari para ulama periode belakangan, khususnya "Burdah" oleh Al-Bushiri vang mengatakan, “Mereka mengira merpati tidak bertelur dan aba-laba tidak bersarang untuk melindungi sebaik-baik mahluk. Perlindungan Allah sudah mencukupi tanpa baju besi berlapis maupun benteng yang tinggi.”
Demikianlah sikap Qardhawi terhadap peristiwa-peristiwa luar biasa dan mukjizat-mukjizat Nabawi yang dinisbatkan kepada Nabi SAW.