Senin 15 Oct 2012 20:06 WIB

Nurhayati Berharap Pandangan Buruk Masyarakat kepada Demokrat Berubah

Rep: Mansyur faqih/ Red: Karta Raharja Ucu
Bendera Partai Demokrat.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Bendera Partai Demokrat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf berharap pandangan masyarakat terhadap PD dapat membaik.

Ia membandingkan dengan rendahnya elektabilitas pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama pada awal Pemilukada DKI. ''Tapi kan (Jokowi-Ahok) kemudian menang. Artinya ini sebuah tolok ukur saja, bukan berarti kita mesti risau," sebut Nurhayati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10).

Memburuknya pandangan masyarakat terhadap PD tak lepas dari sejumlah kasus korupsi yang menyeret sejumlah nama pejabat teras partai berlambang bintang mercy tersebut. Bahkan hasil jajak pendapat Lembaga Survei Nasional (LSN) pada 10-24 September 2012 menyatakan PD sebagai partai terkorup. (baca: Disebut Partai Terkorup, Demokrat: Wajar Saja).

"Kita harus terus bekerja keras, kerja cerdas dan menyosialisasikan kinerja kita,'' jelas anggota Komisi I DPR tersebut.

Karenanya, Nurhayati menyerukan seluruh anggota Fraksi Demokrat untuk menyikapi hasil survei itu dengan bijak. Bukan malah kemudian menjadi pesimis.

''Yang harus kita lakukan yaitu bertemu dengan konstituen. Meski pun begitu, naik turunnya survei itu bukan hal yang luar biasa,'' pungkas Nurhayati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement