Senin 15 Oct 2012 22:23 WIB

Liberalisasi Pangan Turunkan Daya Beli Masyarakat

Red: Karta Raharja Ucu
Arif Budimanta
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Arif Budimanta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI, Arif Budimanta menyatakan liberalisasi pangan yang menggurita dan semakin tergantungnya Indonesia terhadap pasokan pangan yang berbasis impor, telah menurunkan kedaulatan konsumen dan produsen, dalam hal ini petani.

Pada tingkat konsumen, kata Arif, harga tidak terkendali, sehingga masyarakat mengeluh mengenai melonjaknya harga pangan. "Dari waktu ke waktu hal itu menurunkan daya beli mereka," kata Arif dalam BlackBerry Messenger (BBM) kepada ROL, Senin (15/10).

Pada tingkat produsen, masih kata Arif, petani pangan selama ini hanya mendapatkan manfaat ekonomi yg rendah dari aktivitas usahanya. Hal ini ditunjukkan oleh masih rendahnya nilai tukar petani dan nelayan.

"Kedaulatan pangan tidak bisa diselesaikan melalui kemitraan. Model kemitraan akan memberikan posisi yang asimetris terhadap petani serta melemahkan kedaulatan petani. Semuanya lebih memberikan benefit pada pemilik modal," sebutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement