Selasa 16 Oct 2012 03:32 WIB

Tiga Pejabat BP Migas Diperiksa Kejaksaan Agung

Chevron
Foto: indomigas.com
Chevron

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tiga pejabat BP Migas, Senin diperiksa penyidik pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) terkait dugaan korupsi "bioremediasi" atau pemulihan tanah eks tambang perusahaan PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di Riau.

Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jampidsus, Arnold Angkouw di Jakarta, Senin membenarkan adanya pemeriksaan tiga pejabat di lingkungan BP Migas tersebut. "Iya (pemeriksaan BP Migas) untuk mengklarifikasi itu," katanya.

Ketiga orang yang diperiksa itu, yakni, BAS (Kepala Divisi Pemeriksaan Biaya Operasi BP Migas), NG (Kepala Divisi Akuntan BP Migas), dan W (Kasubdin Konsolidasi dan Monitoring Ladger BP Migas).

Sebelumnya, Kejagung sudah menetapkan enam orang tersangka kasus itu, empat diantaranya dari PT CPI dan saat ini sudah ditahan.

Keempat karyawan PT CPI yang ditahan Kejagung itu, yakni Endah Rumbiyanti, Widodo, ?Kukuh, dan Bachtiar Abdul Fatah. Tiga tersangka ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung, dan ?satu perempuan di Rutan Pondok Bambu.

Kejagung menyatakan?tindak pidana korupsi terkait proyek lingkungan hidup yang dilakukan PT Chevron Pacific Indonesia yang diduga merugikan keuangan negara 270 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp 2,43 triliun.

Kejagung menyebutkan kasus tersebut terjadi di wilayah Sumatra yang dimulai dengan adanya penganggaran kegiatan "bioremediasi" atau kegiatan untuk menormalkan kembali tanah yang terkena limbah dari adanya penambangan minyak.

Proyek bioremediasi yang berlangsung mulai tahun 2003 sampai 2011 itu memakai anggaran sekitar Rp 2,43 triliun.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement