REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian siap membantu mengamankan perguruan tinggi yang rawan terlibat tawuran. Hal tersebut disampaikan Kapolri Jenderal Timur Pradopo usai memimpin upacara kenaikan pangkat 23 perwira tinggi di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/10).
"Ada pembinaan (dalam kampus) yang dilakukan oleh civitas akademika. Itu terus berjalan. Kaitan dengan masalah hukum, itu diproses oleh polisi," ujar Timur kepada wartawan.
Disinggung soal perlu tidaknya penempatan personel kepolisian di kampus, ia mengatakan semua kampus mempunyai otoritas. Terkait keamanan kampus, rektor diharapkan membicarakannya dengan aparat kewilayahan setempat.
Tawuran terjadi antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Seni Rupa Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, Kamis (12/10). Dalam aksi tawuran tersebut, dua orang mahasiswa bernama Rezki Munandar (23) dan Herianto (23) yang berasal dari Fakultas Teknik meninggal dunia.