Selasa 16 Oct 2012 15:11 WIB

Ketika Istri Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan (5-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Pasangan suami-istri (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Pasangan suami-istri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Pada ayat lain juga diterangkan, "Mereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah! Haid itu adalah suatu kotoran.”

“Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.  Apabila  mereka telah  suci  maka  campurilah  mereka  itu  di  tempat  yang diperintahkan Allah kepadamu.  Sesungguhnya  Allah  menyukai orang-orang  yang  bertobat  dan  menyukai  orang-orang yang menyucikan diri.”

“Istri-istrimu adalah (seperti) tanah  tempat  kamu  bercocok tanam,  maka  datangilah  tanah  tempat bercocok tanammu itu dengan cara bagaimana saja kamu kehendaki.  Dan  kerjakanlah (amal  yang  baik)  untuk  dirimu,  dan takwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan  menemui-Nya.  Dan berilah  kabar gembira bagi orang-orang yang beriman." (QS. Albaqarah: 222-223).

Maka, semua hadis yang  menafsirkan  bahwa  dijauhinya  yang disebut  pada ayat di atas, hanya masalah persetubuhan saja. Selain itu, apa saja yang dapat dilakukan, tidak dilarang.

Pada ayat di atas disebutkan,"Maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu dengan  cara bagaimanapun kamu kehendaki." (QS. Al-Baqarah: 223).

Tidak ada suatu perhatian yang melebihi daripada disebutnya masalah dan undang-undang atau peraturannya dalam Alquranul Karim secara langsung, sebagaimana diterangkan di atas.

sumber : Fatawa Al-Qardhawi
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement