Selasa 16 Oct 2012 16:35 WIB

DPR: Jamaah Wafat Harus Dibadalhajikan

Rep: Heri Ruslan/ Red: Dewi Mardiani
Pemakaman Baqi diperuntukan bagi jamaah haji yang wafat di Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Dewi Mardiani
Pemakaman Baqi diperuntukan bagi jamaah haji yang wafat di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH –  Jumlah jamaah calon haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci, Makkah dan Madinah, terus bertambah. Hingga Selasa (16/10) pagi, tercatat sebanyak 50 jamaah yang tutup usia.

‘’Jamaah haji yang wafat harus dibadalhajikan,’’ ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Chairunnisa kepada ROL di sela-sela meninjau pemondokan jamaah haji Indonesia di Sektor X dan XI wilayah Bakhutmah, Senin (15/10) sore waktu Arab Saudi (WAS).

Badal haji adalah menghajikan jamaah calon haji yang telah meninggal dan belum sempat menunaikan rukun Islam kelima. Chairunnisa mengakui bahwa untuk Musim Haji 2012 ada pengurangan anggaran untuk badal haji. ‘’Dananya ada, tapi tak sesuai dengan yang diajukan,’’ ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu.

Menurut dia, untuk Musim Haji 2013 mendatang anggaran untuk membadalhajikan jamaah harus lebih ditingkatkan.‘’Badal haji itu adalah hak jamaah yang wafat,’’ kata Chairunnisa. Untuk itu, pihaknya berharap agar Kementerian Agama bisa menjelaskan secara lengkap mengenai pentingnya badal haji.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, biaya untuk membadalhajikan seorang jamaah bisa mencapai 1.500 riyal. Chairunnisa mengatakan, jika anggaran yang dialokasikan untuk membadalhajikan kurang, maka bisa digunakan dari anggaran-anggaran yang ada.

Ia juga mengusulkan agar selama di Makkah, jamaah sebaiknya mendapat katering seperti di Madinah. ‘’Saya terus terang kasihan melihat jamaah harus masak sendiri. Biar mereka khusyuk beribadah, saya secara pribadi akan mengusulkan agar jamaah disediakan katering, minimal dua kali sehari.’’

Pihaknya juga menemukan fakta di lapangan bahwa kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) terlalu dominan, akibatnya tak bisa diatur oleh petugas sektor. Hal seperti itu, kata dia, sebenarnya tak boleh terjadi. Menurut dia, semua KBIH harus mematuhi peraturan yang ditetapkan panitia penyelenggara haji Indonesia (PPHI).

Chairunnisa juga mengusulkan agar jamaah yang baru datang ke Makkah tak langsung menunaikan umrah. ‘’Sebaiknya begitu datang ke pemondokan, jamaah istirahat dahulu. Ini penting agar mereka tak kelelahan dan mengalami disorientasi,’’ katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement