REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau melalui ketuanya Dheni Kurnia menyatakan siap memboikot pesawat Jet F-16 dari Amerika yang akan di tempatkan di Pangkalan Udara Pekanbaru pada 2014.
"Kalau sempat F-16 (pesawat Jet) jadi dialokasikan ke Lanud Pekanbaru, bisa-bisa arogansi oknum TNI bertambah menjadi-jadi. Jadi kami mengharapkan Gubernur Riau tidak merekomendasikan rencana itu," kata Dheni dalam keterangan resminya di Pekanbaru, Selasa (16/10).
Dheni mengatakan, pihaknya juga sangat berharap pihak-pihak terkait termasuk Dewan Pers dan institusi tertinggi TNI segera mengusut tuntas kasus tindak penganiayaan terhadap wartawan saat insiden jatuhnya pesawat superhawk di sekitar permukiman warga RT 03, RW 03, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, sekitar pukul 09.47 WIB.
"Kami juga menuntut agar Kasau segera mencopot jabatan Danlanud Pekanbaru. Selain juga menindak tegas para pelaku penganiayaan wartawan," katanya.
Dheni menegaskan, upaya boikot kedatangan pesawat Jet F-16 ke Lanud Pekanbaru adalah upaya untuk menekan arogansi oknum TNI AU yang selama ini selalu memakan korban tidak hanya wartawan, namun juga warga.
"Kekerasan terhadap wartawan tidak hanya terjadi sekali ini, namun juga berkali-kali. Setiap ada insiden kecelakaan pesawat, anggota TNI selalu berbuat arogan dan tidak segan-segan main tangan," katanya.
Dikabarkan sebelumnya, bahwa Indonesia telah mendapatkan hibah sebanyak 24 pesawat Jet F-16 dari Amerika Serikat (AS) yang rencananya akan ditempatkan di Pangkalan Udara Pekanbaru pada 2014 mendatang.