Rabu 17 Oct 2012 14:30 WIB

Disperindag Maluku Pastikan Stok Sembako Aman

Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)
Foto: antara
Sembako di Pasar Tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdaganan (Disperindag) Maluku Utara, Martinus Jawa, memastikan stok sembilan bahan pokok (sembako) di daerah itu dalam menghadapi Hari Raya Idul Adha 2012, aman.

Ia mengatakan, para distributor dan agen sembako di Maluku Utara telah melaporakan bahwa stok sembako yang mereka miliki saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pada Hari Raya Idul Adha.

Bahkan untuk beras, stok yang dimiliki para distributor dan agen, termasuk Bulog setempat mencapai lebih dari 5.000 ton dan jumlah itu bisa memenuhi kebutuhan beras masyarakat Malut hingga Hari Raya Natal dan Tahun Baru nanti.

Martinus mengimbau masyarakat agar tidak membeli sembako untuk kebutuhan Idul Adha secara berlebihan, dengan alasan khawatir terjadi kelangkaan sembako, karena hal itu justru mendorong para pedagang menaikkan harga.

Ia mengatakan, Disperindag di Maluku Utara bekerja sama dengan instansi lainnya akan melakukan pemantauan di pasaran, untuk menjaga kemungkinan adanya produk sembako yang sudah kadaluarsa tetap dijual para pedagang.

Pemantauan itu sekaligus untuk mengantisipasi kemungkinan adanya distributor dan agen sembako, yang kemungkinan sengaja menimbun stok dengan maksud mendorong melonjaknya harga sembako.

"Harga sembako setiap menjelang hari raya keagamaan, seperti Hari Raya Idul Adha pasti mengalami kenaikan di pasaran, tapi kami yakin pada Idul Adha tahun ini kenaikannya tidak akan signifikan, karena stoknya cukup memadai," katanya.

Sementara itu, pemantauan di sejumlah pasar di Kota Ternate menunjukan harga sembako masih tetap normal, beras misalnya untuk kualitas bagus tetap Rp 11.000 perkilogram, sedang harga daging sapi Rp 80.000/kg dan ayam potong Rp 30.000/ekor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement