Rabu 17 Oct 2012 10:57 WIB

Aksi Wartawan Minta SBY Tindak Oknum TNI AU

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hafidz Muftisany
Seorang jurnalis dicekik oleh oknum TNI saat meliput jatuhnya pesawat Hawk.
Seorang jurnalis dicekik oleh oknum TNI saat meliput jatuhnya pesawat Hawk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan wartawan ibu kota menggelar aksi demonstrasi damai di bilangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/10). Tindakan itu dilakukan sebagai reaksi atas tindak kekerasan yang menimpa seorang pewarta foto saat meliput kecelakaan jet hawk 200 di Riau, Selasa (16/10) kemarin.

Menamakan dirinya sebagai Solidaritas Wartawan Anti Kekerasan, ratusan jurnalis televisi, cetak, online, dan pewarta foto menggelar long march dari Patung Kuda Monas Barat Daya menuju kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. Dilanjutkan hingga ke kantor Kemeterian Pertahanan RI. Dan direncanakan berakhir di depan Gedung Istana Presiden RI.

Solidaritas Wartawan Anti Kekerasan yang merupakan gabungan Poros Wartawan Jakarta, Pewarta Foto Indonesia, AJI Indonesia, AJI Jakarta, Kameramen Jurnalis Indonesia itu menyatakan beberapa tuntutan. Pertama , agar oknum TNI AU yang melakukan aksi kekerasan dipecah dan dipidanakan.

Kedua, agar Kementerian bidang Polhukam beserta jajarannya menginstruksikan kepada seluruh perwira tinggi, perwira menengah, dan level prajurit TNI. Agar menghormati kerja-kerja jurnalistik dari awak media. Dan membuka ruang kepada pekerja media dalam melakukan peliputan.

Selanjutnya, mereka meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Panglima Tertinggi TNI agar menindak tegas dan menginstruksikan Panglima TNI untuk memproses secara hukum aksi aparat TNI AU tersebut.

Para wartawan itu juga mengimbau Komisi I DPR RI dalam waktu dekat memanggil Menteri Pertahanan dan Panglima TNI termasuk Kepala Staf TNI AU. Untuk menjelaskan bentuk pertanggungjawaban mereka atas kasus kekerasan yang dilakukan pada awak media

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement