Rabu 17 Oct 2012 11:12 WIB

Wartawan akan Terus Aksi Sampai Oknum TNI Dipecat

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hafidz Muftisany
Kartu pers wartawan Indonesia (ilustrasi)
Foto: portaliga.com
Kartu pers wartawan Indonesia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan wartawan Ibu Kota yang tergabung dalam Solidaritas Wartawan Anti Kekerasan menegaskan aksi demonstrasi yang mereka lakukan pagi Rabu (17/10) ini akan terus digelar secara bergulir. Tidak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh daerah di Indonesia.

"Kami sudah koordinasikan dengan rekan-rekan wartawan di daerah. Akan kami lakukan terus aksi serupa ini hingga oknum TNI AU yang melakukan tindak kekerasan itu dipecat dan diadili secara hukum dan terbuka," ujar Parni, wartawan senior El-Shinta yang menjadi koordinator lapangan aksi Solidaritas Wartawan Anti Kekerasan, di Jakarta.

Menurut dia, aksi kekerasan merupakan tindak pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Sehingga pelaku tindak kekerasan di mata hukum sama. Mereka juga meminta Presiden SBY bersama DPR harus memanggil Menteri Pertahanan dan Panglima TNI. Untuk menjelaskan bentuk pertanggungjawaban mereka atas kasus kekerasan terhadap pekerja media.

Sebelumnya diberitakan wartawan foto Riau Pos, Didik Herwanto, dipukul oknum TNI saat hendak meliput jatuhnya Jet Hawk 200.

Aksi coboy dari perwira TNI itu bahkan sempat terekam oleh juru kamera dan dilakukan tepat di depan anak sekolah berseragam Sekolah Dasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement