REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu yang menjadi kendala produk Indonesia masuk pasar ekspor baru ditengarai karena minimnya promosi. Hal itu diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi.
"Kekurangan kita adalah promosi, selama ini kita serahkan urusan promosi itu kepada pelaku usaha masing-masing, tentunya terbatas," kata Sofjan dalam jumpa pers acara 'Trade Expo Indonesia' (TEI) 2012 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/10).
Perhelatan seperti 'Trade Expo Indonesia' (TEI) 2012, menurut dia, adalah ajang yang tepat bagi para pelaku ekspor untuk melakukan promosi kepada pembeli potensial yang bisa saja sebelumnya tidak mengenal mereka. "Dalam pameran ini kita inginkan ada keseimbangan juga, eksportir besar dan eksportir kecil ada pasarnya masing-masing," kata Sofjan.
Karena itu, Sofjan berharap ke depannya perlu ada segmentasi pasar ekspor, yang mempromosikan ekspor berdasarkan daya beli masing-masing pasar. "Selama ini mungkin kita terlalu terkonsentrasi kepada pasar ekspor tradisional, pasar baru seperti Afrika dan Eropa Timur yang potensial justru terlupakan," kata Sofjan.