Rabu 17 Oct 2012 15:39 WIB

Sofyan Wanandi: Produk Indonesia Minim Promosi

Ketua APINDO Sofyan Wanandi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ketua APINDO Sofyan Wanandi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu yang menjadi kendala produk Indonesia masuk pasar ekspor baru ditengarai karena minimnya promosi. Hal itu diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi.

"Kekurangan kita adalah promosi, selama ini kita serahkan urusan promosi itu kepada pelaku usaha masing-masing, tentunya terbatas," kata Sofjan dalam jumpa pers acara 'Trade Expo Indonesia' (TEI) 2012 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/10).

Perhelatan seperti 'Trade Expo Indonesia' (TEI) 2012, menurut dia, adalah ajang yang tepat bagi para pelaku ekspor untuk melakukan promosi kepada pembeli potensial yang bisa saja sebelumnya tidak mengenal mereka. "Dalam pameran ini kita inginkan ada keseimbangan juga, eksportir besar dan eksportir kecil ada pasarnya masing-masing," kata Sofjan.

Karena itu, Sofjan berharap ke depannya perlu ada segmentasi pasar ekspor, yang mempromosikan ekspor berdasarkan daya beli masing-masing pasar. "Selama ini mungkin kita terlalu terkonsentrasi kepada pasar ekspor tradisional, pasar baru seperti Afrika dan Eropa Timur yang potensial justru terlupakan," kata Sofjan.

Selain itu Sofjan juga mengharapkan pihak perbankan nasional juga berperan serta dalam mendukung penetrasi komoditas ekspor Indonesia ke pasar non-tradisional, melalui peningkatan porsi pembiayaan ekspor dalam portofolio kreditnya.

"Harapannya adalah UKM terus dibiayai supaya mereka bisa mengekspor lebih banyak, selain upaya untuk 'trade financing' karena sejauh ini perbankan nasional masih mengandalkan korespondensi dengan bank asing dalam hal itu," katanya.

Dalam kesempatan terpisah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengakui besarnya potensi ekspor ke pasar non-tradisional yang merupakan negara-negara berkembang di seluruh dunia.

Dengan tingginya kapasitas untuk memproduksi produk kompetitif di pasar berkembang itu, Gita berharap 'Trade Expo Indonesia' 2012 bisa menjadi salah satu ajang promosi produk dan merek Indonesia yang daya saingnya tidak kalah dari produk luar negeri.

Acara Trade Expo Indonesia resmi dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Pameran berskala internasional itu akan berlangsung hingga Minggu (21/10) di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta.

Tercatat lima negara asal pembeli terbanyak dalam perhelatan tahun ini adalah Nigeria (12,94 persen), Indonesia (9,71 persen), Malaysia (4,95 persen), India (4,69 persen) dan Afrika Selatan (3,42 persen).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement