Kamis 18 Oct 2012 11:45 WIB

Larangan Menyiksa Binatang (2-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: hedweb.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Wahai hamba Allah, ketahuilah, bahwa sesungguhnya ada suatu perbuatan yang patut kita perhatikan dan upayakan pencegahannya.

Perbuatan yang amat memelaskan pandangan dan menusuk perasaan. Yakni, kekejaman sebagian orang terhadap binatang yang berada dalam pemeliharaannya.

Mereka lupa, bahwa orang yang tidak menyayangi, tidak layak untuk disayangi. Rasulullah SAW telah bersabda, “Orang-orang penyayang akan beroleh kasih sayang dari Allah Yang Mahapengasih. Sayangilah semua yang ada di permukaan bumi, niscaya kalian akan disayangi oleh Yang Ada di langit.”

Mereka lupa sama sekali, bahwa binatang-binatang ini diciptakan khusus untuk kemaslahatan umat manusia yang telah dimuliakan Allah, baik di darat maupun di laut. Jadi, bukan untuk disiksa, dipukuli dan diserahi beban yang berada di luar batas kemampuannya.

Seakan tidak mengetahui, bahwa kesewenang-wenangan mereka terhadap binatang- binatang itu kelak akan diperhitungkan dan diberikan balasan yang keras atas perbuatannya.

Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa seorang wanita telah disiksa karena menyekap seekor kucing tanpa memberi makan dan membiarkannya makan serangga tanah. Disebutkan pula, bahwa Rasulullah SAW pernah mendapatkan seekor unta yang tampak seolah-olah punggungnya menempel pada perutnya (saking laparnya).

Karenanya, wahai kaum Muslimin, perlakukanlah segala jenis binatang dengan baik dan berilah makan dan minum yang baik. Jangan sekali-kali membiarkan mereka lapar, dan jangan membebani sesuatu melebihi kapasitas kekuatannya.

Karena sesungguhnya, setiap hati yang hidup pasti akan tersentuh dan merasa iba manakala melihat seekor keledai membawa beban muatan melebihi batas kemampuannya. Juga melihat seekor kambing yang perut dan punggungnya seakan menyatu karena kelaparan.

Jangan menyakiti binatang, bahkan jadilah penyayang mereka. Dan jangan meremehkan kebajikan sekecil apa pun. Telah disebutkan seorang wanita tunasusila memperoleh ampunan dosa oleh sebab memberi minum seekor anjing yang dicekam kehausan.

Sesungguhnya, di dalam setiap hati yang sejuk terdapat pahala. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang-siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Az- Zalzalah: 7-8).

* Khutbah Masjidil Haram oleh Syekh Abdullah Ibnu Muhammad Al-Khulaifi, Khatib dan Imam Masjidil Haram

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement