REPUBLIKA.CO.ID, PAMULANG -- Bentrokan yang terjadi antara mahasiswa Universitas Pamulang dengan polisi terjadi sejak Kamis (18/10) pagi sekira pukul 07.00 WIB.
Awalnya mahasiswa menaiki mobil truk polisi berisi tameng polisi yang diparkir di depan pintu gerbang Unpam. Mereka lalu menurunkan tameng. Petugas yang melihat dan bertugas mengamankan perlengkapan menahan aksi mahasiswa tersebut. Tapi usaha polisi ditahan mahasiswa. (baca: Wakapolri Bantah Anggotanya Pukuli Mahasiswa Unpam).
Polisi melakukan perlawanan, tapi mahasiswa ikut menyerang. Sopir truk menyalakan truk dan menggerakkan truk ke arah mahasiswa. Mahasiswa membalas dengan melempar batu material yang ada di samping kampus. (baca: Mahasiswa Universitas Pamulang Lempari Wakapolri dengan Batu).
Gas air mata ditembakan polisi untuk membubarkan mahasiswa. Bentrok terus terjadi dengan tembakan puluhan gas air mata oleh polisi untuk mengamankan dan menenangkan mahasiswa. Tembakan gas air mata juga diluncurkan ke dalam kampus.
Bentrok baru reda sekira pukul 11.00 WIB. Namun hingga siang suasana di sekitar lokasi kejadian masih memanas. Mahasiswa masih berkumpul dan memenuhi bunderan Pamulang di depan kampus tersebut. (baca: Bentrokan di Universitas Pamulang, Satu Mahasiswa Luka-luka).
Sementara ratusan personil masih tampak berjaga-jaga dan melakukan penutupan jalan. Terlihat serakan batu dan kayu-kayuan memenuhi badan jalan di depan kampus tersebut. Akibatnya tidak ada yang boleh mendekati lokasi tersebut pascabentrokan terjadi.