REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Anggota Komisi I DPR RI Effendi Choiri mengatakan TNI-AU harus mengganti seluruh kerugian yang diakibatkan oleh insiden jatuhnya pesawat Hawk 200 di Kabupaten Kampar, Riau, tidak hanya kepada jurnalis yang dianiaya tapi juga kepada warga.
"Seluruh kerugian yang dialami warga sekitar tempat kejadian harus diganti rugi, kalau bisa warga itu disantuni," kata Choiri saat kunjungan ke Pekanbaru, Kamis (18/10).
Choiri bersama lima anggota Komisi I DPR lainnya datang ke Pekanbaru untuk mendapatkan informasi langsung dari jurnalis yang menjadi korban penganiayaan oknum TNI AU di lokasi jatuhnya pesawat tempur Hawk 200.
Ia mengaku mendapatkan informasi ada warga di sekitar tempat kejadian jatuhnya hawk di Kampar pada 16 Oktober lalu mengalami kerugian materi. Bahkan, beberapa warga sempat dianiaya oknum TNI dan banyak lagi yang telepon selulernya disita aparat.
"Kalau bisa wartawan harus terus mengungkap kerugian yang diderita warga," pesannya.
Secara terpisah, Danlanud Roesmin Noerjadin Kol Pnb Bowo Budiarto mengatakan pihaknya sudah mengganti kerusakan yang dialami oleh warga di sekitar tempat kejadian.
"Rumah warga yang kena kursi lontar sudah diperbaiki, warga yang katanya atap rumahnya rusak juga sudah kami perbaiki. Kalau ada yang kurang saya mohon maaf, hanya itu kemampuan kami," kata Bowo.
Ia pun berjanji akan mengganti kerusakan kacamata dan kamera pewarta LKBN ANTARA FB Rian Anggoro yang rusak akibat aksi kekerasan oknum TNI di lokasi kejadian.
Selain itu, ia juga berjanji proses hukum terhadap oknum anggota TNI AU yang melakukan penganiayaan terus dilakukan.