REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratu Inggris Elizabeth II mengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Inggris.
Undangan tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Inggris, David Cameron, saat datang ke Tanah Air kisaran April lalu. Presiden SBY pun menyanggupi untuk hadir dan dijadwalkan akan berada di Inggris selama dua hari, yakni 31 Oktober hingga 2 November mendatang.
Duta besar Inggris untuk Indonesia, Mark Canning, mengatakan undangan Ratu Inggris Elizabeth II merupakan bentuk apresiasi Inggris terhadap perkembangan yang dicapai Indonesia.
"Pemerintah Inggris mengapresiasi kemajuan yang terjadi di Indonesia. Reformasi yang bergulir di Indonesia sejak 1998 telah mampu mengubah Indonesia menjadi salah satu negara demokratis terbesar dengan mayoritas muslim," katanya belum lama ini di Kedutaan Inggris.
Selain itu, alasan pertumbuhan ekonomi Indonesia pun mendapatkan perhatian. Pemerintah Inggris menilai, Indonesia telah mampu mengubah dan bertahan dari krisis yang beberapa kali terjadi seperti pada 1998 dan 2008. Indonesia juga telah menjadi anggota G20 yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi.
Karena pertimbangan-pertimbangan itu, kata dia, Ratu Inggris Elizabeth II mengundang Presiden SBY datang ke Istana Buckingham. "Kunjungan ini menandai peningkatan hubungan kedua negara yang penting," katanya.