REPUBLIKA.CO.ID, PAMULANG—Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan, aksi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) pada Kamis (18/10) dimotori pihak lain.
Setelah dilakukan penyelidikan terhadap 10 orang yang diamankan hingga Jumat (19/10) dini hari, diketahui para mahsiswa telah diprovokasi. Kala itu penolakan kedatangan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna didalangi oleh dua orang alumnus yang kini sudah berada di Polda Metro Jakarta Selatan.
“Apa yang dilakukan oleh anggota polisi kemarin hanya upaya untuk menetralkan situasi. Namun mahasiswa berhasil diprovokasi dan akhirnya timbul bentrok,” kata dia Jumat (19/10) siang.
Ia menyatakan, tindakan polisi kemarin sudah dilakukan serepresif mungkin. Bukti tindakan tersebut kata dia saat polisi menahan diri dan tidak menggeruduk masuk ke kampus untuk menahan mahasiswa. Akan tetapi mahasiswa masih saja melakukan pelemparan dan enggan keluar.
“Intinya mereka itu diprovokasi oleh oknum alumnus Unpam, bahkan sebagian mengaku ikut berdemo karena mendapat ancaman dari para alumnus,” ucapnya.
Atas dasar inilah untuk lebih mendalami kemungkinan adanya tindakan provokasi yang berujung pada aksi anarkis, kepolisian menahan 10 orang.
“10 orang itu pun bukan mahasiswa semua, ada alumnus, dan ada warga juga yang disinyalir ikut membuat panas situasi kemarin,” kata dia.