REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tiga orang Tenaga Kerja Indonesia yang menjadi korban runtuhan atap saat tengah merenovasi sebuah bungalow di Shah Alam, Selangor, Malaysia, masih dirawat di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah Shah Alam.
"Kami akan urus segala keperluannya baik untuk korban meninggal ataupun yang cedera termasuk untuk klaim asuransinya," kata Herman Prayitno seusai menjenguk tiga TKI cedera yang dirawat di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah Shah Alam, Selangor, Malaysia, Jumat.
Soal korban meninggal, dia mengatakan, masih menunggu visum et repertum dari pihak rumah sakit serta menanyakan kepada pihak keluarga apakah jenazah ingin dikebumikan di sini ataupun di Indonesia.
"Bila sudah ada hasil visum dan ada izin dari pihak keluarga maka akan diuruskan pemakamannya baik di sini ataupun dipulangkan ke Tanah Air," ungkapnya.
Dalam kasus ini, dirinya tidak membedakan apakan korban TKI legal ataupun ilegal sebab semuanya akan diuruskan. Namun kepada mereka yang ingin bekerja di negara ini sudah selayaknya mengurus persyaratan resmi sebagai tenaga kerja di luar negeri.
"Yang mau kerja di sini agar mengurus persyaratannya dengan lengkap termasuk dalam kepemilikan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) sehingga lebih memudahkan para TKI di luar negeri," katanya.