Jumat 19 Oct 2012 20:46 WIB

Menanti Pemakzulan Massimiliano Allegri

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Karta Raharja Ucu

Mengeluh. Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri mengeluhkan kritikan media massa yang kerap dialamatkan kepada timnya.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Karier Massimiliano Allegri bersama AC Milan di ujung tanduk. Wacana pemakzulan Allegri sudah didengung-dengungkan manajemen Milan.

Allegri terancam dilengserkan dari kursi pelatih Milan menyusul rentetan hasil buruk yang didapatkan I Rossoneri di awal musim ini. Karenanya, laga kontra Lazio di Stadion Olimpico dalam lanjutan Liga Italia Serie-A, Ahad (21/10) mendatang, bisa dibilang pertaruhan kariernya bersama Il Diavollo Rosso.

Pelatih berkebangsaan Italia itu tentu tak ingin lempar dadu dan berjudi dengan menurunkan pemain kelas dua. Apalagi lawannya tim sekelas Lazio. Ia diyakini bakal mengerahkan prajurit terbaiknya guna membawa pulang tiga poin.

Melihat prestasi yang pernah ditorehkannya di Olimpico, Allegri pantas jumawa. Pasalnya, pada 7 Mei 2011 lalu, di atas rumput Stadion Olimpico, pelatih 45 tahun itu menorehkan kisah terbaik sepanjang karier kepelatihannya. Di markas Elang Biru dan AS Roma itu, Allegri berhasil membawa Milan merebut gelar scudetto ke-18 sepanjang sejarah klub.

Saat itu Allegri mampu melangkah keluar dari lapangan Olimpico dengan status baru sebagai pahlawan Milan. Namun akhir pekan ini Olimpico siap menjadi saksi perputaran nasib seorang Allegri.

Olimpico yang mengantarkan kejayaan, kini berbalik jadi ancaman yang akan menamatkan karier Allegri bersama Milan. Ancama pemakzulan menanti Allegri bila kalah saat ditantang Lazio, Ahad dini hari nanti.

Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja alias PHK kian terang menyusul kekalahan 0-1 atas rival sekotanya, Inter Milan, dua pekan lalu. Apalagi pelatih asal Livorno itu gagal mendongkrak performa Milan di tujuh laga awal Serie-A.

Dari tujuh laga itu, Milan menelan empat kekalahan. Rekor kekalahan Milan ini jadi terburuk kedua di Serie A, di bawah Chievo yang memetik lima kekalahan. Jika kalah lagi, bukan tidak mungkin Allegri bakal disuruh berkemas dan angkat koper dari San Siro. Karenanya, kemenangan atas Lazio menjadi harga mati bagi Milan dan Allegri.