REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – Ikatan Penulis Santri Aceh (IPSA) merekomendasikan kepada Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya, untuk duduk bersama-sama dengan kalangan pengusaha Muslim dalam mewujudkan kehadiran media Islam tersebut.
Para penulis ini juga merekomendasikan kepada dewan pers untuk mengawasi media-media di Aceh yang terlalu vulgar dalam pemberitaan kriminalitas yang dikhawatirkan akan berpengaruh pada generasi muda Aceh.
Wakil Redaktur Pelaksana Harian Republika, Syahruddin El-Fikri, yang menjadi salah satu pembicara dalam simposium tersebut, menyatakan, tantangan media Islam dewasa ini sangat berat. Tak hanya berasal dari luar, tapi juga dari kalangan umat Islam sendiri.
Selain itu, Syahruddin juga menyebutkan, tantangan terbesar dalam melahirkan media Islam adalah dari segi pendanaan, sumber daya manusia (SDM), dan komitmen setiap individu Muslim.
Menurutnya, Republika sebagai harian komunitas Muslim, sangat mendukung hadirnya media Islam di Bumi Serambi Mekkah itu.
Di tempat yang sama, Wakil Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia, Asnawi Kumar, menyatakan sangat mendukung gagasan dari IPSA dalam upaya menghadirkan media Islam di Aceh.