REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Khamis Khadafi (28) , putra bungsu mantan diktator Libya, Muammar Khadafi, dikabarkan tewas dalam pertempuran di Kota Bani Walid, Ahad (2/10). Kota itu adalah basis pendukung mendiang ayahnya.

Setelah beberapa kali tersiar kabar kematiannya, kali ini Pemerintah Libya membenarkan kabar tersebut. Khamis diduga menghembuskan nafas terakhirnya setahun lebih sehari pascakematian ayahnya yang dibunuh 20 Oktober lalu.

Seperti disadur dari the Guardian, juru bicara Kongres Nasional Libya, Omar Hamdan mengkonfirmasi kebenaran kabar kematian Khamis. Namun, belum diketahui rincian kematiannya.

Menurut Hamdan, jazad Khamis ditemukan pascapertempuran sengit antara pendukung Khaddafi dengan milisi Misrata, pendukung pemerintahan baru Libya. Dalam pertempuran yang berlangsung empat hari tersebut, 13 orang dilaporkan tewas dan 121 lainnya luka-luka.

Jazad Khamis dilaporkan dibawa ke Misrata, tempat yang sama saat jenazah ayahnya ditayangkan ke publik. Seperti ayahnya, ia pun dimakamkan di lokasi rahasia.

Mantan Milisi, Muhsen Al-Gubbi mengaku sedih atas kematiannya. Gubbi yang pernah berjuang dengan pasukan Khamis pun mengaku ingin melihat jenazah putra penguasa Libya tersebut.

"Saya ingin menangis. Saya ingin melihat jenazahnya dan memastikan kalau dia sudah tiada," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika