REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polusi udara di Jakarta meningkat pada 2012 dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan itu tak lepas dari meroketnya jumlah kendaraan pribadi di ibu kota.
Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin mengatakan selain disebabkan lemahnya kontrol pemerintah dalam melakukan uji emisi kendaraan, semakin banyaknya kendaraan yang melintas di Jakarta menjadikan kualitas udara di Jakarta kian buruk.
Diungkapkannya pada 2011 lalu, terjadi penambahan jumlah sepeda motor lebih dari enam juta unit di Jakarta. Ditambah kendaraan roda empat sebanyak empat juta unit lebih.
Peningkatan volume kendaraan yang mencapai 12 persen per tahun itu tidak sebanding dengan pelebaran jalan yang hanya berkisar tiga hingga lima persen. Kondisi seperti itu, membuat kemacetan menjadi konsekwensi.
Saat kemacetan terjadi, jelas Ahmad, polusi otomatis meningkat. Pasalnya, emisi gas buang kendaraan yang merayap berbeda 12 kali lipat dibanding saat kendaraan berjalan normal. Polusi tersebut memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup. (baca: Kualitas Udara Buruk, 'Sejuta' Penyakit Ancam Warga Jakarta).
"Dibandingkan tahun 2010, 2011 itu melonjak drastis. Dari grafiknya mencapai 30-40 persen, artinya pencemaran udara meningkat drastis. Kayak partikel debu itu 70 persen dari kendaraan bermotor, kemudian hydro karbon dari kendaraan bermotor sebanyak 90 persen," kata Ahmad di Jakarta, Ahad (21/10).