REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kekalahan 2-3 atas Lazio, membuat AC Milan sekarat. Jantung I Rossoneri melemah, nafasnya 'senin-kemis'. Seperti kata pepatah, Milan seperti hidup segan mati tak mau.
Ya, kekalahan 2-3 di Stadion Olimpico, Ahad (21/10) dari tuan rumah Lazio adalah kekalahan kelima dari delapan laga awal di Liga Italia Serie-A. Hasil minor itu membuat Milan dan Massimiliano Allegri berada di ujung tanduk.
Dalam laga itu Lazio sempat unggul 3-0 hingga awal babak kedua lewat gol Hernanes, Antonio Candreva, dan Miroslav Klose. Milan sempat bangkit paruh akhir pertandingan lewat gol Nigel De Jong dan Stephan El Shaarawy. Namun hingga disitulah perlawanan Milan karena keunggulan 3-2 Lazio tidak berubah.
Ironisnya, Allegri seperti sudah lempar handuk untuk membawa Milan bersaing meraih scudetto. "Kami harus mulai meraih poin. Jika tidak kami akan kembali terperosok ke zona degradasi. Karena itu kesalahan sekecil apapun harus dihindarkan," ungkap Allegri seperti dikutip Football Italia.
Kemenangan atas Milan membuat Lazio menempel ketat Napoli di peringkat ketiga dengan 18 poin. Sedangkan Milan terpuruk di posisi 11 dengan tujuh poin. Milan hanya unggul dua poin dari tim peringkat ke-19, Cagliari.
Milan bahkan sejatinya mencatat hasil lebih buruk dari tim peringkat terbawah Serie A, Siena. Siena mampu meraih dua kemenangan, dua imbang, dan tiga kali kalah dalam tujuh laga. Namun poin Siena dikurangi enam angka akibat skandal judi. Sedangkan Milan hanya mampu meraih dua kemenangan, sekali imbang, dan lima kalah dari delapan laga.