REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Perdana Menteri Suriah Dr Wael al-Halqi menegaskan bahwa Suriah menghadapi konspirasi internasional. Konspirasi itu bertujuan mengacaukan, memecah, dan menyimpangkan peran perlawanannya di kawasan sebagai tujuan yang ingin dicapai negara-negara Barat, terutama Ameriksa Serikat dan Israel.
Dalam pertemuannya pada Ahad (21/10) dengan delegasi Komando Umum Front Populer untuk Pembebasan Palestina yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderalnya, Ahmad Jebril, al-Halqi menekankan perlunya untuk memperkuat ketabahan Suriah dan Palestina dalam menghadapi konspirasi penargetan mereka.
Mereka juga menggarisbawahi perlunya menyediakan persyaratan keteguhan terutama mengingat embargo yang tidak adil dan sanksi-sanksi yang dikenakan oleh Barat terhadap Suriah yang mempengaruhi mata pencaharian warga negara dan kebutuhan mereka.
Seperti dikabarkan SANA, Perdana Menteri mengatakan bahwa sanksi-sanksi tersebut didukung oleh negara-negara Arab dan kawasan yang terlibat dalam konspirasi terhadap Suriah, terutama Turki, Arab Saudi dan Qatar.
Dia menyatakan bahwa Suriah akan tampil sebagai pemenang dan lebih bertekad untuk meningkatkan kesatuan masyarakat dan militernya.
Dia mencatat bahwa situasi politik saat ini makin membaik atas konspirasi terhadap Suriah dan upaya-upaya besar diberikan untuk memperkuat perekonomian nasional.
Pada bagiannya, Jebril menegaskan bahwa rakyat Palestina mendukung Suriah menghadapi konspirasi yang menargetkan kedua pihak. Dia juga menekankan perlunya untuk bertahan dalam bersikap dan berjuang untuk meraih kemenangan.