REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga 2014, delapan pelabuhan di Indonesia akan direvitalisasi hingga mampu menjadi tempat bersandar kapal pesiar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Marie Elka Pangestu, mengungkapkan pelabuhan tersebut ditargetkan mampu menarik minat kapal pesiar untuk berlabuh di Indonesia.
"Kita punya roadmap 2014 bakal ada delapan pelabuhan," ujar Marie disela diskusi Indonesia and APEC s Regional and Global Opportunities di Jakarta, Senin (22/10). Mantan menteri perdagangan tersebut menjelaskan proyek tersebut merupakan kerjasama antara kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif dengan kementerian perhubungan dan PT. Pelindo.
Delapan pelabuhan tersebut diantaranya yakni Benoa (Bali), Surabaya, Pekalongan, Semarang, Belawan (Medan), Labuhan Bajo, Tanjung Peting (Kalimantan). "Pelabuhan-pelabuhan itu kita grading (gali) kedalamannya. Sehingga kapal pesiar itu bisa parkir, kemudian naik kapal yang lebih kecil,"jelasnya.
Proyek pertama yang sudah dilakukan adalah Pelabuhan Benoa, Bali. Upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing lewat kapal pesiar dilakukan Pelindo III Benoa dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Perhubungan dengan meneken MoU untuk pengembangan wisata kapal pesiar melalui Pelabuhan Benoa Bali.
Penandatanganan kerja sama dan sinergi antar ketiga instansi itu dilakukan di Kuta, Bali Sabtu (20/10), disaksikan pihak terkait seperti dari Bea Cukai, operator cruise, Adpel, dan Imigrasi.
Pada tahun ini, Marie menargetkan ada 120.000 kapal pesiar yang masuk ke perairan Indonesia. Akan tetapi, hingga 2016, volume kapal pesiar diharapkan bisa membengkak hingga 600.000. Menurut Marie, selesainya proyek perluasan dan pendalaman delapan pelabuhan tersebut bakal berpengaruh dengan peningkatan jumlah kunjungan kapal pesiar. "Kalau Karibia saja dengan 70 pulau bisa, kita yang punya ribuan pulau harus lebih," jelasnya.