Senin 22 Oct 2012 17:10 WIB

PBB Minta Libya Selesaikan Persoalan Bani Walid

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fernan Rahadi
Kota Bani Walid
Foto: presstv
Kota Bani Walid

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK  --  Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, menyerukan semua pihak di Libya menghentikan pertempuran sipil dan mulai membicarakan perdamaian. Ban menyatakan itu menanggapi serangan militer pemerintah terhadap sebuah kelompok militan di Bani Walid, sebuah wilayah di Libya.

"Semua pihak harus sadar tentang kewajiban menuruti hukum internasional dan hak asasi kemanusian. Pemerintah dan Bani Walid harus segera menyelesaikan kebuntuan," kata Ban, dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Alarabiya, Senin (22/10).

Sebelumnya, Departemen Pertahanan Libya bersama milisi Misrata mengerahkan tentara untuk mengepung Bani Walid. Sekitar 70 ribu masyarakat setempat terkepung di perbukitan selama beberapa hari.

Sampai hari kelima masa pengepungan di Bani Walid, kantor berita LANA mengabarkan sudah 22 orang tewas. Sedangkan ratusan lainnya dilarikan ke rumah sakit dan ratusan keluarga melarikan diri.

Bani Walid adalah satu wilayah tempat basis kelompok yang tidak mendukung jatuhnya rezim Khadafi. Pemerintah Libya meyakini Bani Walid merupakan kantong terakhir kelompok penguasa lama. Bani Walid mengeluhkan pemerintah baru tidak mengakomodasi keterlibatan mereka dalam pemerintahan yang baru dibentuk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement