REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rencana pemilihan Alfred Riedl sebagai pelatih kepala tim AFF mendapat penolakan. Saleh Mukadar, anggota JC dari PSSI mengatakan penunjukkan Riedl hal yang melanggar kesepakatan MoU JC di Kuala Lumpur Malaysia, akhir September lalu, yang menyebutkan timnas dibawah Yuridiksi PSSI.
Alasan itu, PSSI bersikukuh memilih Nil Maizar yang telah ditetapkan sebagai pelatih timnas oleh Komite Eksekutif PSSI. "Rencana itu tentu akan sangat bertentangan dengan MoU. Karena semua sudah jelas bahwa timnas merupakan otoritas dari federasi," ujar Saleh.
Saleh menambahkan, adanya wacana untuk menyertakan Riedl juga tidak terlepas dengan adanya niat JC PSSI yang mencoba membuka jalan untuk menyelesaikan konflik dua timnas. Pihaknya pun mencoba mengapresiasi dengan memberikan opsi untuk menyertakan Riedl sebagai penasehat pelatih.
"Tetapi ketika kami membuka kelonggaran tersebut, mereka justru meminta sesuatu yang lebih tinggi dengan menjadikan Riedl sebagai pelatih kepala. Itu sangat tidak mungkin terjadi karena melanggar MoU," ungkapnya.
Menurut Saleh, topik pembahasan JC kali ini juga sudah keluar dari koridor yang ditetapkan. Disebutkannya, fungsi harmonisasi timnas yang diemban JC hanya berkutat seputar permasalahan pelepasan pemain, bukan pelatih.
Untuk itu, Saleh berharap agar anggota JC mau fokus pada persoalan pelepasan pemain yang sampai saat ini masih terjadi. Apalagi, batas waktu pendaftaran skuat peserta AFF semakin dekat, yakni pada 25 Oktober 2012.