Senin 22 Oct 2012 23:47 WIB

Dhana Widyatmika Dituntut 12 Tahun Penjara

Rep: Asep Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Dhana Widyatmika, salah satu terdakwa yang terlibat penggelapan pajak PT Mutiara Virgo.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Dhana Widyatmika, salah satu terdakwa yang terlibat penggelapan pajak PT Mutiara Virgo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa perkara korupsi dan pencucian uang, Dhana Widyatmika, dituntut pidana kurungan penjara selama 12 tahun dan denda satu miliar rupuah subsider enam bulan penjara.

Tuntutan itu dilayangkan kepada Dhana pada sidang pembacaan tuntutan di Pengadilan Tipikor, Senin (22/10). Pegawai Dirjen Pajak itu didakwa melakukan tiga perbuatan pidana.

 

Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani perkara itu, Kuntadi, mengatakan terdakwa telah memenuhi seluruh unsur dalam tiga pasal yang didakwakan. Dhana, kata Kuntadi, melanggar tiga pasal penerimaan gratifikasi, tindak merugikan keuangan negara dan pencucian uang.

Untuk gratifikasi, terdakwa melanggar Pasal 12 B (1) (2) UU Tipikor jo. Pasal 65 Ayat 1 KUHP. Sedangkan tindak merugikan keuangan negara, terdakwa melanggar Pasal 3 jo. Pasal 18 UU Tipikor. Sementara untuk Pencucian Uang, terdakwa melanggar Pasal 3 UU Nomor 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Menanggapi tuntutan itu, Dhana langsung mengajukan nota pembelaan atas tuntutan jaksa. Pleidoi tersebut, menurutnya akan dibacakan secara pribadi oleh terdakwa dan tim penasihat hukum.

Dhana mengaku kaget dan tuntutan JPU di luar dugaannya. "Ini di luar perkiraan, dan saya berharap vonis hakim akan memberikan keadilan bagi saya," jelas Dhana usai persidangan.

Hakim Ketua, Sudjatmiko, kemudian memberikan waktu selama sepekan bagi terdakwa dan tim kuasa hukum untuk mempersiapkan pleidoinya. Sidang pembacaan nota pembelaan, ucap dia, dijadwalkan berlangsung pada Senin (29/10) pukul 13.00 WIB.

"Saya harap tidak ada penundaan waktu pembacaan pleidoi," ucap Sudjatmiko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement