Selasa 23 Oct 2012 05:38 WIB

Usai Bentrok Pamulang, Kapolda Imbau Mahasiswa Tertib

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Fernan Rahadi
  Petugas kepolisian mengamankan seorang mahasiswa saat aksi demonstrasi di Kampus Universitas Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (19/10). (Muhammad Iqbal/Antara)
Petugas kepolisian mengamankan seorang mahasiswa saat aksi demonstrasi di Kampus Universitas Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (19/10). (Muhammad Iqbal/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Untung S Rajab, mengimbau seluruh mahasiswa di Indonesia agar melakukan demo atau unjuk rasa dengan tertib dan tidak arogan. Hal itu disampaikannya beberapa hari setelah terjadi bentrokan antara mahasiswa Universitas Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dengan polisi.

"Ini hanya silaturahim saja, kebetulan BEM Nusantara sedang ada di Jakarta dan kami undang untuk makan malam bersama," kata Untung di sela-sela pertemuan silaturahim Kapolda dengan BEM Nusantara, Dirjen Dikti, sejumlah dosen, dan anggota jajaran Polda Metro Jaya. di Hotel Kartika Chandra, Senin (22/10).

Menurut Untung, gerakan mahasiswa adalah gerakan perubahan yang memihak kepada rakyat. Untung mencontohkan aksi unjuk rasa yang tertib adalah aksi unjuk rasa yang dilakukan saat peringatan hari buruh 1 Mei lalu, dimana ratusan ribu buruh turun ke jalan dan semuanya berjalan tertib.

Untung berharap dalam menyampaikan aspirasinya, mahasiswa Indonesia tetap bersikap rasional dan menjaga moral.  "Beraksi untuk memperjuangkan rakyat boleh-boleh saja, tapi jangan merugikan rakyat. Bakar ban bekas di jalan itu bukan mencerminkan mahasiswa. Silakan saja mahasiswa berunjuk rasa, tapi jangan melanggar hukum," ujar Untung.

Untung menambahkan 11 mahasiswa yang saat ini ditahan di Polda Metro Jaya tetap akan diproses secara hukum. Para mahasiswa tersebut terkena ancaman jeratan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan dan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

18 Oktober lalu, Mahasiswa Universitas Pamulan terlibat bentrokan dengan polisi lantaran mereka menolak kedatangan Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna memberikan kuliah umum di kampus tersebut. Akibat bentrokan itu, tujuh orang luka yang terdiri dari dua mahasiswa dan polisi. 11 mahasiswa ditangkap terkait insiden itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement