REPUBLIKA.CO.ID,SITTWE -- Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menggelar perteman dengan sejumlah lembaga kemanusiaan (LSM) dari berbagai negara untuk membantu korban konflik di Rohingnya, Myanmar. Pertemuan yang selanjutnya dijadwal secara rutin itu membahas koordinasi antarlmbaga kemanusiaan menyangkut aspek keamanan, distribusi makanan, penyediaan air bersih dan kesehatan lingkungan serta pembangunan shelter. "Alhamdulillah hari ini ACT berkesempatan hadir pada kordinasi meeting berbagai NGO yang sebagiannya adalah di bawah UN," ujar Humas ACT, Ferry Kuntoro kepada Republika, tadi malam.
Di pertemuan ini ACT memperkenalkan diri sebagai NGO Indonesia yang concern pada kemanusiaan baik di Indonesia maupun global termasuk myanmar, dan disampaikan juga apa yang telah dan akan dilakukan oleh ACT untuk membantu para korban baik distribusi makanan maupun Shelter.
Dari pertemuan ini terungkap bahwa saat ini kondisi memang tidak menuju lebih baik. Kondisi saat ini , seperti dituturkan Ferry, terjadi pembakaran di desa-desa berbagai township di luar Sittwe.."Namun ada kekhawatiran akan meluas ke Sittwe...Saat ini jalan menuju perkampunan Musim Bumay dan kamp-kamp pemgungsi Muslim Rohingya di blokade oleh Rakhine Buddhis," tuturnya.