Rabu 24 Oct 2012 12:21 WIB

Sejumlah Jadwal Kereta Masih Dibatalkan Akibat Prameks Terguling

Rep: Edi Setiyoko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang anjlok di Desa Krajan, Kalasan, Tirtomartani, Sleman, Yogyakarta, Selasa (23/10) malam.
Foto: Noveradika/Antara
KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang anjlok di Desa Krajan, Kalasan, Tirtomartani, Sleman, Yogyakarta, Selasa (23/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) yang melayani rute perjalanan reguler Jebres-Solo-Yogyakarta-Kutoarjo, Rabu (24/10) ini, terpaksa batal diberangkatkan. Pembatalan ini menyusul musibah tergulingnya KA komuter Prameks 213 tersebut di jalur Km 155+ antara Stasiun Brambanan-Maguwo, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Wakil Kepala Stasiun Solo Balapan, Rustanto, kepada wartawan, Rabu (24/10), menyatakan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daops) VI Yogyakarta terpaksa harus membatalkan enam perjalanan KA Prameks untuk jadwal Rabu (24/10). Hanya saja, terkait kepastian jangka waktu pembatalan, sejauh ini pihaknya belum ada keputusan resmi dari manajemen PT KAI.

Dampak pembatalan KA Prameks menyusahkan pengguna jasa transportasi komuter ini. Banyak penumpang menumpuk sejak pagi. Seperti, terjadi di Stasiun Jebres, Stasiun Balapan, Stasiun Purwosari, Stasiun Klaten, dan Stasiun Adisucipto, dan seterusnya.

Adapun untuk calon penumpang yang batal berangkat, kata Rustanto, pihak PT KAI siap mengembalikan uang pembelian tiket secara penuh, atau seratus persen. Sebagaimana ketentuan institusi yang menetapkan pengembalian uang tiket secara penuh, bila terjadi keterlambatan KA hingga tiga jam atau lebih.

Berdasarkan pantauan hampir di stasiun yang dilalui KA Prameks, terjadi penumpukan calon penumpang. Banyak calon penumpang menumpuk sekitar kawasan area lobi stasiun.

Di sisi lain, juga tampak adanya antrean didepan loket pelayanan. Antrean ini terjadi lantaran pengguna jasa KA bermaksud mengembalikan tiket perjalanan hari ini. Kemudian mencari alternatif moda jasa angkutan lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement