REPUBLIKA.CO.ID, Sedangkan fungsi horizontal zawiyah, antara lain, adalah wadah pelaksanaan kegiataan sosial keagamaan.
Terkadang, tempat tersebut digunakan juga untuk kegiatan perekonomian.
Fungsi lainnya ialah zawiyah dipakai untuk unit organisasi politik keagamaan. Ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh tarekat Sanusiyah oleh Muhammad al-Sanusi (1792-1859).
Tarekat yang didirikan oleh tokoh asal Aljazair itu merupakan contoh yang mendatangkan perbaikan. Ia memilih sebagai tempat menetapnya Oasis Jaghbub di Cyrenaica, yang kemudian dikenal sebagai lokasi Universitas Islam kedua di Afrika setelah al-Azhar, Mesir. Pada akhirnya, ia memiliki 146 zaiyah yang tersebar di Libia, Mesir, Cad, dan Arab Saudi.
Sayangnya, dewasa ini keberadaan zawiyah dianggap kurang penting. Ini diakibatkan oleh banyak faktor, antara lain, transformasi sosial dan ekonomi negara-negara Muslim, urbanisasi, dan perluasan sistem komunikasi yang memunculkan lembaga-lembaga baru sebagai pesaing.
Di Aljazair, Tunisia, dan Libia, misalnya, penjajah Prancis mengambil alih badan-badan wakaf dan memengaruhi keberadaan zawiyah.
Kemunduran zawiyah tak melulu dipicu oleh faktor eksternal. Munculnya aliran skriptualis dan fundamentalis, khususnya awal abad ke-18, berkonstribusi pada terkikis nya sendi-sendi zawiyah, tak terkeculi pula menghambat pergerakan tasawuf.
Ini salah satunya terlihat dari gerakan Wahabi yang diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1792).