Rabu 24 Oct 2012 22:43 WIB

Inilah Persiapan Wukuf di Arafah (3-Habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Padang Arafah
Foto: Khalil Hamra/AP Photo
Padang Arafah

REPUBLIKA.CO.ID, Perlu diperhatikan bahwa berwukuf harus di bagian yang termasuk Arafah. Jangan terlalu jauh dari kawasan Arafah. Begitu juga tidak sah jika melakukan wukuf di Wadi ‘Uranah, walau kawasan tersebut bisa dikategorikan masuk ke dalam kawasan Arafah.

Pemerintah Arab Saudi sendiri sudah memberikan plang nama yang menunjukkan batas-batas kawasan Arafah. Plang tersebut ditulis dengan berbagai bahasa agar memudahkan jamaah. Wukuf di Padang Arafah adalah salah satu rukun haji, jika terjadi kesalahan dalam wukuf, tentu saja berakibat fatal, yaitu haji yang tidak sah.

Demikian juga dengan Masjid Ibrahim AS. Bagian depan masjid tersebut berada di Wadi sedangkan bagian belakangnya termasuk di Arafah. Maka, siapa yang melakukan  wukuf di bagian depan masjid tersebut, maka hajinya tentu tidak sah, karena tidak termasuk kawasan Arafah.

Saat-saat wukuf di Arafah adalah saat seorang hamba dekat dengan Sang Khalik. Maka hendaklah terus-menerus memperbanyak bacaan tahmid, tasbih dan tahlil selain berdoa sebanyak-banyaknya. Mintalah kepada Allah apa saja yang dihendaki. Baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Bertaubatlah kepada Allah dan tangisilah semua dosa dan kesalahan.

Walaupun pada hari ini kaum Muslimin banyak yang berpuasa sunah, namun para jamaah haji tidaklah dianjurkan untuk berpuasa. Sunah berpuasa hanyalah diperuntukkan bagi mereka yang tidak menunaikan haji. Sementara para haji tidak dianjurkan berpuasa.

Hal tersebut bertujuan supaya para hujjaj memiliki kondisi fisik yang prima dan bisa menjaga kesehatan mereka selama wukuf. Bahkan, selama pelaksanaan haji, para jamaah haji sangat dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin dan makanan yang dapat menunjang stamina.

Para Hari Arafah, jamaah haji juga dianjurkan untuk terus mengulang-ulang kalimat talbiyah. Setelah berdoa dan berdzikir, hendaklah bergabung dengan jamaah lain untuk bersama-sama ikut mengumandangkan kalimat talbiyah.

Jamaah haji dianjurkan untuk berlama-lama di Arafah. Sebaiknya tidak meninggalkan Arafah kecuali setelah matahari terbenam. Sebagaimana disunahkan agar menghimpun antara siang dan malam di sana.

Penetapan tanggal hijriyah yang kadang berselisih sangat meresahkan para jamaah haji. "Apakah tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada hari ini atau esok?" Pertanyaan tersebut kerap muncul, terutama bagi jamaah haji asal Indonesia.

Untuk menyikapi hal itu, para jamaah bisa melakukan wukuf pada hari sebelumnya, walaupun wukuf tersebut berlangsung sebentar saja. Hal itu demi menjaga seandainya terdapat kekeliruan dalam penetapan tanggal jika ketetapan dari pemerintah tidak tegas.

Namun, jika pemerintah Arab Saudi secara tegas menetapkan jatuhnya tanggal 9 Dzulhijjah, hal tersebut tidak perlu dilakukan. Setiap jamaah haji harus tunduk patuh pada otoritas keputusan pemerintah. Walupun di Tanah Air berbeda dengan keputusan Pemerintah Arab Saudi.

sumber : Rahasia Haji dan Umrah oleh Abu Hamid Al-Ghazali
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement