REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Keistimewaan dan semangat yang dimiliki Nabi Ibrahim AS tidak diperoleh dengan mudah dan murah. Begitu banyak ujian dan cobaan yang harus dilalui sebelum akhirnya tampil sebagai pemimpin alami yang Islami diwariskan bagi setiap umat Muslim.
Hal itu dikatakan AM Fatwa dalam khutbah Idul Adha 1433 Hijriah mengangkat tema 'memilih pemimpin masa depan antara pengorbanan rakyat dan kelakuan pemimpin', di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (26/10).
Tentunya kita masih ingat dengan kisah perseteruan Ibrahim dengan Raja Namrud, kata Fatwa. Keberanian dalam mengungkap kesalahan serta kegigihannya mengutarakan kebenaran kepada sang penguasa zalim, harus dibayar mahal dengan hukuman dibakar di tengah api.
"Seperti diperintahkan Allah SWT dalam Alquran Surah Alanbiya 21:69, 'Wahai api jadikanlah dirimu dingin dan selamatkan Ibrahim," ucap anggota DPD RI kepada jamaah dalam khutbahnya.
Semangat Nabi Ibrahim inilah yang harus diwarisi setiap Muslim dalam berhadapan dengan para pemimpin yang zalim, arogan dan sering berdusta. "Dengan meneladani keberanian Nabi Ibrahim, akan tercipta iklim politik dan bernegara yang bersih terhindar dari dusta dan keculasan. Aparat negara dan pemangku jabatan politik, pasti akan berpikir dua kali untuk melakukan kezaliman apabila ada rakyatnya menjelma seperti Nabi Ibrahim," bebernya.