REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS--Sebuah ''bom mobil teroris'' meledak di dekat taman bermain anak-anak, Selatan Daerah Daf Shawk, Selatan Damaskus, Suriah pada Jumat (26/10). Bom itu terjadi saat perayaan hari pertama Idul Adha.
Ledakan bom ini telah menodai kesepakatan gencatan senjata antara Pemerintah Suriah dan kaum oposisi. Seperti dikutip dari Alarabiya Sabtu (27/10), aktivis oposisi melaporkan sedikitnya 94 orang tewas akibat ledakan tersebut. Insiden itu juga menyebabkan beberapa bangunan rusak.
Sementara, televisi pemerintah mencatat jumlah korban tewas sebanyak lima orang dan 32 orang lainnya terluka. ''Kesepakatan gencatan senjata memang menemui kegagalan di beberapa daerah di Suriah. Namun, untuk jumlah korban tewas ini terbilang lebih sedikit dibandingkan hari-hari biasanya, '' kata Direktur Observatorium Rami Abdul Rahman kepada AFP seperti dikutip dari Al-arabiya.
Dia menambahkan pertempuran terjadi di beberapa daerah seperti Damaskus, Aleppo, kota Homs dan di dekat pangkalan militer Deif Wadi. Tentara Suriah mengomentari terkait serangan itu.
Tentara mengatakan akan menghentikan operasi militer dari Jumat pagi sampai hari Senin. Namun, jika "kelompok teroris bersenjata" melakukan serangan maka pihaknya juga akan bereaksi.
Padahal sebelumnya, kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata selama empat hari. Kesepakatan itu dilakukan demi menghormati perayaan hari raya Idul Adha. Konflik Suriah sudah terjadi sejak lama dan telah dimulai pada Maret 2011 lalu. Menurut laporan aktivis kemanusiaan, hingga kini jumlah korban tewas mencapai lebih dari 35 ribu orang.