Sabtu 27 Oct 2012 22:33 WIB

Soal Timnas, Pemain ISL Serahkan Keputusan Kepada Klub

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Chairul Akhmad
Pelatih Tim Nasional (Timnas) versi KPSI, Alfred Riedl, memberi instruksi pada sejumlah pesepakbola saat memimpin latihan di Lapangan Agrokusuma, Batu, Jawa Timur.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pelatih Tim Nasional (Timnas) versi KPSI, Alfred Riedl, memberi instruksi pada sejumlah pesepakbola saat memimpin latihan di Lapangan Agrokusuma, Batu, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemanggilan enam pemain Indonesian Super League (ISL) untuk memperkuat tim nasional di ajang Piala AFF sepertinya akan menemukan jalan buntu.

Pasalnya, hingga saat ini mereka masih terkendala izin dari klub masing-masing.

Kiper I Made Wirawan dan gelandang Firman Utina menjadi dua dari enam pemain ISL yang sampai saat ini belum bergabung bersama timnas.

Kedua pemain Persib Bandung ini bahkan masih menjadi bagian dari tim KPSI yang dibesut pelatih Alfred Riedl.

Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengatakan, Persib akan menahan kedua pemainnya itu sampai proses harmonisasi timnas yang saat ini masih digodok oleh Joint Commitee (JC) atau Komite Bersama PSSI dan KPSI menemui kesepakatan.

Ini dilakukannya sebagai upaya untuk mendorong terselesaikannya konflik yang terjadi diantara kedua pihak berseteru itu. "Joint Committee hingga saat ini belum menemui kesepakatan soal harmonisasi timnas. Kalau belum ada kesepakatan, kami tidak mungkin kirim pemain," kata Umuh, Sabtu (27/10).

Umuh menambahkan, dirinya tidak ada niatan untuk menghambat para pemainnya bergabung bersama timnas PSSI. Namun, langkah pelarangan pemain terpaksa ia lakukan untuk meminta kejelasan dan komitmen atas kesepakatan yang akan melibatkan JC di dalam timnas.

"Saya meminta kejelasan masalah komitmen yang dicapai pada rapat JC soal kepengurusan timnas. Yang pasti, JC harus lebih dulu menandatangani kesepakatan bersama," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement